Sabtu, 02 November 2019

Teluh, Santet, Sihir, Syaitan dan Malaikat

TELUH, SANTET… SYAITAN/SETAN, MALAIKAT
Albaqarah ayat 102
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (102)


2:102 Dan mereka
mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).
Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.

Perlu diperhatikan
dari ayat di atas:
  • Syaitan-syaitan mengerjakan sihir
  • Sulaeman as. (Nabi) tidak mengerjakan sihir
  • Harut dan Marut (Malaikat), sebelum mengajarkan sesuatu (seakan-akan) sihir, mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (fitnah), janganlah kafir.
  • Bentuk sihir pada ayat ini: sesuatu yang memisahkan seorang suami dari istrinya.
Dari uraian di atas….

Santet diyakini banyak orang adalah musibah  atau penyakit yang terjadi akibat dari do’a atau jampi-jampi orang lain.

Do’a orang lain yang tidak ta’at kepada Alloh maka itulah yang dinamakan sihir. Karena orang yang tidak ta’at kepada Alloh adalah syetan.

Do’a nabi….. adalah do’a manusia sholeh untuk umatnya.

Do’a malaikat…. Sebenarnya kita sendirilah yang melakukannya…. Cobalah wiridkan anu dan anu…. Maka ketika kita berdo’a... Alloh mengutus malaikat, bahkan bisa saja Alloh sendiri yang membuka hijabnya.

Do’anya syetan, do’anya nabi, do’anya malaikat, tidak aka nada atsar/pengaruh kalau tanpa izin Alloh. WA MAA HUM BIDLORRIINA ILLA BI IDZNILLAH.

Terus, kalau memang kita kena santet, penyakit yang aneh, yang tidak terdeteksi dhohir, bagaimana sikap kita? Ingat…. IZIN ALLOH, artinya….
Bila menganggap musibah yang terjadi adalah kejelekan, jangan salahkan orang lain. MAA JA-A MIN SAYYIATIN FA MIN NAFSIK.

Bila menganggap musibah yang terjadi adalah kebaikan dari Alloh sebagai jalan untuk kifarat dosa, maka : MAA JA-A MIN HASANATIN FA MINALLOH.

Annisa ayat 79
مَّا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا (79)

4:79 Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.

Ingatlah, kebaikan yang datang dari Alloh bisa terasa manis, bisa pula terasa pahit.
Ali imron ayat 26:
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ
(26)

3:26 Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Perlu diperhatikan:
Diangkat menjadi raja/penguasa atau dipecat
Dimulyakan atau dihinakan

Di tangan Alloh adalah kebaikan. Artinya…

Diangkat menjadi penguasa, atau memang dipecat pada saat itu. Maka itulah kebaikan
bagimu dalam pandangan Alloh SWT.

========
MENGENAL SYAITAN DAN MALAIKAT

Siapa setan?

Albaqarah ayat 168-169
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ (168) 

إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ  (169)

2:168 Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

2:169 Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan
mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.

===

Siapa setan/syaitan?  Setan itu adalah Yang menyuruh kamu berbuat jahat dan keji. Siapakah itu? Bisa manusia, bias jin, bisa juga rasamu sendiri.

Al-an’am
ayat 112:
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ (112)

Bagi seorang nabi, setan yang menyuruh berbuat jahat dan keji… semisal rubahlah agamamu, rubahlah kitabmu… adalah dari golongan jin dan manusia.

Ujian bagi mereka (para nabi) dalam proses khotam/khitamah.

Terus bagi kita,ketika kejahatan dan kekejian keluar dari perbuatan kita. Siapakah yang salah? Manusia lain? Jin lain, atau diri sendiri? Tentu saja salah sendiri, LAA TAZIRU WAZIROTUW-WIZRO UKHRO -nafsu nu matak kaduhung, badan anu katempuhan-
Bagaimana sikap syetan dari golongan jin ketika kita tergelincir berbuat jahat dan keji…. INNI BARI-UN MINKA INNI AKHOFULLOHA ROBBAL ‘ALAMIN.

Al-hasyr
ayat :16
كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِّنكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ (16)

59:16 (Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam”.
Siapa malaikat?
عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ  (6)
Malaikat adalah makhluk Alloh yang tidak menentang kepada Alloh dan melakukan apa yang diperintahkan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda