Jumat, 01 November 2019

Mengintip rumah bangsawan di pedesaan Swiss | Princess Syahrini mah lewa...

https://youtu.be/TxFRhpAj-Eo

Ali imron, 35-36
إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي ۖ إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
(35)
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنثَىٰ ۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
(36)
3:35 (Ingatlah), ketika isteri ‘Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.


3:36 Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan ANAK LAKI-LAKI tidaklah seperti ANAK PEREMPUAN. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk”.
Yang namanya pasangan itu adalah siang dan malam, panas dan dingin.... laki-laki dan perempuan, dsb. -Rumusnya: carilah pasangan hidup….

Kita sebagai laki-laki, pelajarilah kekuasaan Alloh yang ada pada diri perempuan. Perempuan yang mana? yang halal. Yang halal itu yang bagaimana? yang dinikahi.
Bagaimana kita sebagai laki-laki ingin mempelajari laki-laki. Pelajari diri sendiri.

dikala kita tidak MENGINDAHKAN LARANGAN -(indahkan larangan dengan tidak melakukan)-…. maka disaat itulah NAFSU yang mengendalikan….
Saling menasehati adalah perintah. Dikala daku berani menasehati, maka beranikan diri anda untuk menasehati saya, karena manusia ada kalanya terpeleset kepada jalan salah saat menjalani kehidupan.
====
Ketika kita melaksanakan PERINTAH, maka yang berperan adalah ILMU.
Perintah ada dua bentuk.... 1) perintah untuk melakukan dan 2) perintah untuk tidak melakukan.
Perintah untuk tidak melakukan adalah larangan.
Ketika kita melakukan LARANGAN, maka yang berperan adalah NAFSU.
====
kita gunakan ILMU, Alloh akan balas dengan ILMU. Alloh mengetahui, bahwa kita ingin bahagia.
kita gunakan NAFSU, Alloh muntaqim dengan NAFSU...(ceuk kasarna).
sebelum Alloh membalas kita dengan NAFSU, mari kita bertaubat: "ASTAGHFIRULLOH AL ADZIM".

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda